Analisis Skenario
- Laki-laki, 14 tahun, datang ke IGD RSUP
- Penderita mengalami demam tinggi terus menerus sejak 5 hari lalu -> metabolisme asam arakidonat oleh pirogen endogen (IL-1)
- Nyeri kepala, belakang bola mata, sendi dan otot -> mediator proinflamasi menekan ujung-ujung saraf, persepsi nyeri
- Mual muntah -> mediator proinflamasi merangsang pusat mual
- Nyeri perut yang terus menerus -> hepatomegali
- Dirawat di RS daerah sejak 3 hari lalu karena demam tidak turun dengan pemberian paracetamol -> hanya pengobatan asimptomatik
- Tidak batuk, pilek, maupun diare
- Sejak 1 hari lalu: lebih sering tertidur meski masih dpt dibangunkan -> sumber energi <<
- Gusi dan bibir berdarah -> trombositopenia
- Urin tampak merah kecokelatan, jarang buang air kecil -> suspek AKI (Acute Kidney Injury)
Catatan rujukan:
Volume urin tak dicatat
Infus 500 cc/hari
Pemeriksaan Fisik
- KU: tampak sakit berat, letargis
- Kesadaran: somnolen
- Tanda vital
- T: 60 mmHg palpasi
- Suhu: 36,1°C
- N: 128x/menit (takikardia)
- R: 30x/menit (takipnea, cepat dan dalam) -> asidosis, tanda syok hipovolemik
Kepala
- Injeksi konjungtiva (+/+) -> viremia
- Mulut: ginggiva tampak berdarah
Toraks
- Cor: HR 128x/menit
Abdomen
- Nyeri tekan epigastrium (+)
- Hepar: 2 cm bac/2cm bpx (hepatomegali) -> cenderung pada sindrom syok Dengue
Ekstremitas
- Akral dingin, capillary refill time >2 detik -> syok hipovolemik
- Petekie pada lengan bawah dan tungkai dextra et sinistra -> trombositopenia
Pemeriksaan Penunjang
- Hb: 17,2 g/dL
- Ht: 53% (hemokonsentrasi)
- Leukosit: 2.100/mm3 (leukopenia, penekanan sel prekursor karena replikasi virus di sumsum tulang)
- Trombosit: 12.000/mm3 (trombositopenia)
- Ureum: 60 mg/dL; Kreatinin: 1,8 mg/dL (nekrosis tubular akut)
- SGOT: 108 U/L; SGPT: 115 U/L (kerusakan sel hepar)
- Urinalisis: warna merah, keruh, banyak eritrosit, leukosit 15-20/LPB, silinder granular (+) -> nekrosis tubular akut
Analisis Gas Darah
- pH: 7,29
- pCO2: 38 mmHg
- HCO3-: 19 mmol/L
- B.E (Base Excess): -9 mEq/L (asidosis metabolik)
D-Dimer: (-) -> (DIC (-))
Elektrolit
Na: 135 mEq/L (normal: 135-145 mEq/L)
K: 6 mEq/L (normal: 3,5-5 mEq/L)
Cl: 110 mEq/L (normal: 95-107 mEq/L)
Warning Sign
- Nyeri perut atau muntah persisten
- Bintik merah di kulit
- Perdarahan dari hidung atau gusi
- Muntah darah
- Buang air besar kehitaman
- Letargi atau iritabilitas
- Kulit yang pucat, dingin, atau lembab
- Kesulitan bernapas
- Pengeluaran urin kurang atau tidak ada dalam 4-6 jam
- Keadaan umum tidak membaik
Dasar Diagnosis
- Demam tinggi, letargi
- Nyeri kepala, belakang bola mata, sendi dan otot,
- Fenomena hemoragik,
- Hepatomegali,
- Syok hipovolemik, hemokonsentrasi
- IgG/IgM antiDengue (+)
- AGD: asidosis metabolik
- Fungsi ginjal: nekrosis tubular akut
Diagnosis Kerja:
Dengue Haemorrhagic Fever grade IV (sindrom syok Dengue) dengan warning sign serta komplikasi gagal ginjal akut, asidosis metabolik, dan hiperkalemia
Sumber:
Samuelson, John. 2008. Patologi Umum Penyakit Infeksi dalam Brooks, G.F., Butel, Janet S., Morse, S.A.Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Sardjito, R. 1994. Sindrom Klinik Umum Infeksi Virus dalam Staf Pengajar FKUI. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Suhendro. Nainggolan, Leonard. Chen, Khie. Pohan, Herdiman T. dalam Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Sutaryo. 1992. Patogenesis dan Patofisiologi Demam Berdarah Dengue dalam Cermin Dunia Kedokteran Edisi Khusus Nomor 81 Tahun 1992. Diakses di http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/11_PatogenesisdanpatofisiologiDBD81.pdf/11_PatogenesisdanpatofisiologiDBD81.pdf pada 28 Mei 2009, 00:51.
Syahrurachman, Agus. 1994. Patogenesis Infeksi Virus dalam Staf Pengajar FKUI. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Leave a comment